Jumat, 22 Mei 2020

Mengikhlaskan Pilu

Mengikhlaskan Pilu

Aku ingin melayang
Menyerahkan angan pada semesta yang tetap bungkam
Aku ingin menghilang
Mengubur detak hati yang tetap kehilangan

Aku ingin terbang
Melangitkan doa doa yang senantiasa selalu tertanam
Aku ingin bersujud
Mengikhlaskan nama nama yang kian tak terwujud

Padamu aku ingin bersimpuh
Meredam rindu dengan bergelut syahdu
Padamu jua aku ingin meringkuh
Menghapus jejak perjalanan
Panjang pada mimpi yang tiada ter realitakan

Mei, 2020. Ika Sunistia

Ujung

Ujung

Kita berpijak pada tanah yang sama
Meski pijakan ini tak pernah bersama
Kita memandang langit yang sama biru
Meski pandangan ini terlihat pilu

Kita sama sama punya tangan
Tapi tak pernah bisa saling menggenggam
Semua terasa sulit meski berada pada satu titik
Dari ujung barat dan ujung timur

Jarak memang membuat kita kewalahan
Padahal doa sudah sangat mendekatkan
Raga kita tak selalu beriringan
Namun hati masih saling memantaskan

Berharap sang Khalik segera mempersatukan
Agar kelak dengan mudah kudekap ragamu yang kuharap
Sepucuk surat untuk kamu diujung barat
Setangkai salam dari penganggum berat

Mungkin kita tidak dapat terikat
Doa tak pernah henti ku semat
Semoga Tuhan Mendengar harap
Ada rindu dari ujung
Untuk ujung yang tak pernah berujung

  Maret, 2020. Ika Sunistia